Taktik Fadly Sahab Melejitkan Bisnis ZAP Clinic

ZAP ClinicFadly Sahab, Pemilik ZAP Clinic
Bisnis kecantikan masih menggiurkan. Tengok saja tahun lalu, bisnis ini, menurut Markplus Inc., tumbuh 10,9%. Tak mengherankan, para pemilik dan pengelola bisnis kecantikan makin semangat berekspansi. Fadly Sahab, pemilik ZAP Clinic, misalnya, ingin menambah gerai seiring dengan melejitnya omset klinik kecantikan yang dikelolanya. Fadly, yang mendirikan ZAP Clinic pada 2009, berencana menambah 15 gerai di tahun ini. Jika rencana ini terealisasi, jumlah gerai ZAP Clinic bakal menjadi 49 unit dari jumlah gerai saat ini sebanyak 34 unit.
Fadly mengatakan, rencana penambahan gerai itu untuk merespons tingginya antusiasme konsumen. “Tahun lalu, omset kami naik 80% yang berasal dari sekitar 900 ribu tindakan laser by doctor. Klien yang datang bisa melakukan lebih dari satu kali tindakan, misalnya laser di wajah dan bulu ketiak, ” ungkap Fadly seraya menyebutkan, ZAP Clinic lebih fokus pada layanan perawatan dibandingkan penjualan produk kecantikan.
Peningkatan omset itu diklaimnya sebagai hasil mengeksekusi strategi bauran pemasaran di media sosial dan konvensional yang hasilnya terukur dan efektif. User cost per acquisition-nya tidak menguras kas internal. Lebih lanjut, Fadly merinci rata-rata biaya pemasaran ZAP Clinic untuk mendapatkan satu konsumen baru (user cost per acquisition) sekitar Rp 87 ribu. Nah, belanja pelanggan yang baru pertama kali ke ZAP Clinic berkisar Rp 1,8 juta-1,9 juta. “Istilahnya kami keluar dana promosi Rp 87 ribu, dapat pemasukan Rp 1,9 juta, sehingga biaya marketing sangat efektif di tahun lalu,” tutur pria kelahiran Solo, 11 Agustus 1984 ini.
Biaya pemasaran yang efisien dan pencapaian omset di tahun lalu itu kian memompa kepercayaan diri Fadly. Ia berancang-ancang menggelontorkan dana Rp 4 miliar-5 miliar untuk membuka satu gerai baru ZAP Clinic. Rencana bisnis di tahun ini merupakan bagian dari rencana mengembangkan bisnis ZAP Clinic dalam jangka pendek-panjang.
Pada jangka menengah-panjang, Fadly berencana melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham ZAP Clinic dalam beberapa tahun ke depan. Nantinya, dana segar dari IPO digunakan untuk membiayai rencana ekspansi ke bisnis kesehatan dengan mendirikan rumah sakit. Agar rencana ini berjalan mulus, ia melakukan kajian dan perencanaan bisnis yang matang. Untuk jangka pendek, ia akan fokus pada pengembangan bisnis ZAP Clinic yang sedang naik daun. Pelanggan ZAP Clinic, yang didominasi kaum hawa, jumlahnya bertambah banyak dari tahun ke tahun, mulai dari profesional hingga kalangan pesohor ternama di negeri ini. “Klien selebritas itu banyak ya: Gisella Anastasia, Marshanda, Iis dahlia, Cathy Sharon, dan beberapa nama selebritas yang tidak bisa saya sebutkan, karena sebenarnya mereka brand ambassador produk kecantikan lain tapi perawatannya selalu di ZAP Clinic,” ungkap Fadly yang menyabet penghargaan Entrepreneur of The Year di Business Excellent Forum 2016.
Cikal bakal ZAP Clinic bermula di tahun 2009 ketika Fadly memulai bisnis hair removal (penghilang rambut halus) yang ia tawarkan dari rumah ke rumah. Ia yang kala itu mengundurkan diri sebagai pegawai di salah satu perusahaan BUMN mengamati tren penggunaan teknologi laser hair removalbelum banyak diaplikasikan di Indonesia. Ia melihat peluang bisnis yang menjanjikan ke depannya dan memberanikan diri menjadi pengusaha yang menawarkan jasa hair removal menggunakan laser. Gerai ZAP Clinic pertama dibuka di rumah temannya yang memiliki salon sekaligus sebagai gerai ZAP Clinic.
Roda bisnis ZAP Clinic terus berkibar dan jumlah gerai di tahun 2013 bertambah menjadi tujuh. Pada 2014, Fadly menambah lini bisnisnya, yakni klinik kecantikan, dan menyegarkan konsep kliniknya, antara lain menyediakan sistem reservasi online di Instagram, YouTube, dan zapclinic.com, yang sistemnya terintegrasi dengan seluruh jaringan gerai ZAP Clinic. Sistem ini menghemat waktu pelanggan; pelanggan tidak perlu menunggu berjam-jam untuk mendapatkan perawatan, juga bisa pindah ke gerai ZAP Clinic lainnya karena data serta riwayat perawatan mudah diakses. “Mereka bisa mendapat perawatan yang sama dan hanya butuh waktu 15-30 menit dan tidak perlu membuang-buang waktu karena harus mengantre berjam-jam setiap kali ingin mendapatkan perawatan,” ungkap Fadly tentang keunggulan layanan kliniknya.
Selain itu, Fadly menyediakan dokter spesialis kulit dan merekrut mantan resepsionis hotel bintang lima yang piawai berbahasa asing. Strategi ini diterapkan di semua gerai, yang bertujuan menyediakan layanan perawatan kulit yang berkualitas tinggi dan memanjakan konsumen.
Taktik Fadly ini berhasil memanjakan pelanggan. Contohnya, Caroline Adenan, CEO Aura Batik. “Nyaman sekali tentunya. Disambut ramah oleh resepsionis di meja pendaftaran,” kata Caroline yang sering merawat kulitnya di ZAP Clinic Menteng, Jakarta. Durasi perawatan kulit, lanjutnya, cukup 10-15 menit untuk perawatan face rejuvenation yang biayanya Rp 199 ribu dan biaya konsultasi dokter senilai Rp 50 ribu. “ZAP Clinic sepertinya memahami bahwa wanita-wanita modern zamannow kan don’t have much time,” tutur Caroline. Ia sangat puas karena kulit wajahnya terasa mulus setelah dilaser dokter. “Saya akan melakukan treatment ini lagi,” ujarnya.(*)

Komentar